Jumat, 25 Mei 2012

PENDIDIKAN JASMANI


Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
Materi mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan  SMP yang meliputi: pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar permainan dan olahraga; aktivitas pengembangan; uji diri/senam; aktivitas ritmik; akuatik (aktivitas air); dan pendidikan luar kelas disajikan untuk membantu siswa agar memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan efektif.
Untuk mengembangkan pembelajaran yang efektif, guru Pendidikan jasmani harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Dengan memahami karakteristik perkembangan siswa, guru akan mampu membantu siswa belajar secara efektif. Selama di SMP, seluruh aspek perkembangan manusia psikomotor, kognitif, dan afektif mengalami perubahan yang luar biasa. Siswa SMP mengalami masa remaja, satu periode perkembangan sebagai transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa.  Masa remaja dan perubahan yang menyertainya merupakan fenomena yang harus dihadapi guru.
Perkembangan aspek psikomotor pada anak menurut Bloom dan Krathwohl (Arma Abdoellah dan Agusmanaji, (1994) aspek psikomotor menyangkut jasmani, keterampilan motorik yang mengintegrasikan secara harmonis sistem syaraf dan otot-otot. Lebih lanjut, Wuest dan Lombardo (1994) menyatakan bahwa  perkembangan aspek psikomotor siswa SMP ditandai dengan perubahan jasmani dan fisiologis secara luar biasa. Salah satu perubahan luar biasa yang dialami siswa adalah pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Siswa mengalami akselerasi kecepatan proses pertumbuhan, yang biasanya disebut dengan pertumbuhan cepat Perubahan tinggi badan akan diikuti dengan perubahan cepat dalam berat badan. Perubahan berat badan menggambarkan perubahan ukuran tulang, otot, dan organ tubuh, dan juga proporsi lemak tubuh.
Perkembangan aspek kognitif anak menurut Bloom dan Krathwohl (Arma Abdoellah dan Agusmanaji, 1994) menyatakan bahwa aspek kognitif meliputi fungsi intelektual, seperti pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan berpikir. Untuk siswa SMP, perkembangan kognitif utama yang dialami adalah operasional formal yaitu kemampuan berpikir abstrak dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Menurut Wuest dan Lombardo (1994) perkembangan kognitif yang terjadi pada siswa SMP meliputi peningkatan fungsi intelektual, kapabilitas memori dan bahasa, dan pemikiran konseptual.
Sedangkan untuk perkembangan ranah afektif Menurut Bloom dan Krathwohl (Arma Abdoellah dan Agusmanaji, 1994) ranah afektif menyangkut perasaan, moral, dan emosi. Perkembangan afektif siswa SMP menurut Wuest dan Lomabardo (1994) mencakup proses belajar perilaku yang layak pada budaya tertentu, seperti bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain, disebut sosialisasi. Sebagian besar sosialisasi berlangsung lewat pemodelan dan peniruan perilaku orang lain. Pihak yang sangat berpengaruh dalam proses sosialisasi remaja adalah keluarga, sekolah, dan teman sebaya. Pihak yang sangat berpengaruh dari ketiganya bagi remaja adalah teman sebaya.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya

Menutur Dr. Syarifudin M.Pd dalam Pokok-pokok Pengembangan Program Pembelajaran Pendidikan Jasmani bahwa tujuan pendidikan jasmani mencakup empat komponen, yakni :
1.)komponen organik, merupakan gambaran tujuan aspek fisik dan psikomotor yang harus dicapai pada setiap proses pembelajaran, yang meliputi ; kapasitas fungsional dari organ-organ seperti daya tahan jantung dan otot.
2.)komponen neuromuskuler merupakan gambaran tujuan yang meliputi aspek kemampuan unjuk kerja keterampilan gerak yang didasari oleh kelenturan, kelincahan, keseimbangan, dan kecepatan.
3.)komponen intelektual, merupakan gambaran yang dapat dipadankan dengan kognitif
4.)komponen emosional, merupakan gambaran yang dapat dipadankan dengan afektif

Jika kita amati dan cermati dengan baik, maka tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Dr. Syarifudin M.Pd sesuai dengan tujuan yang terdapat pada kurikulum 2004, yaitu :
1.)meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai dalam Pendidikan Jasmani.
2.)membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
3.)menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar Pendidikan Jasmani.
4.)mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokrasi melalui aktivitas jasmani.
5.)mengembangkan kemampuan gerak dalam keterampilan berbagai macam permainan dan olahraga.
6.)mengembangkan ketermapilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melaluia berbagai aktivitas jasmani.
7.)mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
8.)mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.
9.)mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.

Untuk itu dalam mencapai tujuan pendidikan jasmani terutama dalam pembelajarannya perlu suatu rancangan yang tepat dan benar agar tujuan pendidikan jasmani akan tercapai dengan baik, efektif dan efisien. Mengingata pendidikan jasmani ini dilakukan di lingkungan sekolah dengan sarana, prasarana terbatas dan mengacu pada waktu yang telah ditetapkan kurikulum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar